Untuk Buka Lahan Pertanian, Pemkab Muba Sebar 24 Escavator ke Petani
No. 0907.1/SP-TPHP/2020 Sekretariat Dinas TPHP Bantuan Alat, TPHP MUBA, Cegak Kebakaran Lahan, Karhutla Senin, 07 September 2020 1126Untuk Buka Lahan Pertanian, Pemkab Muba Sebar 24 Escavator ke Petani
Dinas tanaman pangan hortikultura dan peternakan (TPHP) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menyebar 24 unit excavator di tiga kecamatan. Rencananya, alat berat tersebut akan dipinjamkan kepada petani setempat untuk membuka lahan pertanian. Sehingga dapat mencegah pembakaran lahan yang kerap dilakukan petani, yang mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Iya kita ada alat berat tersebut sebanyak 24 unit, tersebar di tiga kecamatan diantaranya Sanga Desa 6 unit, Kecamatan Lais ada 1 unit, kemudian terakhir di Kecamatan Lalan ada 17 unit,” kata Kepala Dinas TPHP Muba Ir Thamrin.
Thamrin mengatakan penggunaan alat berat tersebut dilakukan dengan mekanisme pinjam pakai lewat biaya swadaya masyarakat. Diharapkan, berbagai peralatan tersebut dapat menambah luas lahan baku tanaman pangan dan hortikultura. Dengan begitu, produksi berbagai komoditi tanaman tersebut dapat meningkat.
“Selain itu, mencegah aksi pembakaran yang selama ini sering dilakukan petani,” bebernya.
Thamrin mengatakan masyarakat atau petani yang akan menggunakan alat berat tersebut harus mengajukan permohonan pinjam pakai ke institusinya. Baik perorangan maupun kelompok. “Tinggal mengajukan permohonan saja,” terangnya.
Ia mengharapkan petani dapat memanfaatkan peralatan tersebut sehingga bisa meninggalkan cara-cara tradisional dalam pembukaan lahan seperti dengan membakar. “Ini bagian dari visi pak Bupati yang ingin menjadikan Muba sebagai kawasan zero asap,” ucapnya.
Kabid Sarana dan Prasarana Dinas TPHP Muba, Sumartono SE MSi, mengatakan, alat berat tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian. Alat tersebut hanya bisa digunakan untuk pembukaan lahan pertanian. “Tidak untuk pembukaan lahan sawit atau karet. Hanya untuk tanaman pangan dan hortikultura saja,” ungkapnya.
Terpisah, Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin menyebutkan Pemkab Muba terus menyiapkan upaya pencegahan untuk meminimalisir hotspot karhutla. Dodi menuturkan permasalahan karhutla hampir setiap tahun terjadi. Salah satu faktor penyebab yang paling dominan yakni pembukaan lahan oleh warga. “Melalui penggunaan alat berat ini, harapannya petani tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar,” pungkasnya. (Bob Prasetyo/SariAgri Sumatera Selatan)
sumber : pertanian.sariagri.id
Berita Terkait